KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN YANG SESUAI DENGAN BUMI INDONESIA
Geologi lingkungan merupakan salah satu kajian yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan wilayah dan kota. Dengan mengamati fenomena dan
kejadian yang muncul di bumi dapat memprediksi atau merencanakan suatu tempat
sesuai dengan kondisi fisik lingkungan itu sendiri.
Ruang lingkup geologi lingkungan itu sendiri berkaitan
dengan menentukan tata guna lahan yang memerlukan informasi mengenai kondisi
fisik lingkungan dimana hasil penyelidikan
geologi lingkungan digunakan untuk daya dukung lahan. Penilaian fisik yang
digunakan dalam konsep ini adalah SWOT dan penilaian bobot. SWOT sendiri
merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
spekulasi. Sehingga dari penilaian tersebut akan nampak kesesuaian lahan suatu
tempat yang tepat dalam lingkungan tertentu.
Terdapat tujuh konsep dasar sebagai suatu langkah pemahaman dan
pembelajaran mengenai geologi lingkungan. Adapun ketujuh konsep tersebut yang
pertama bumi pada dasarnya merupakan
suatu sistem tertutup; Bumi satu-satunya tempat tinggal yang cocok bagi
manusia, dan sumber didalamnya terbatas; perkembangan fisik bumi saat ini terus
mengalami perubahan; Bumi selalu melakukan aktifitas yang dapat membahayakan
manusia; Perencanaan lahan dan air yang baik untuk mendapatkan keseimbangan
ekonomi dan variabel lain seperti estetika; Akibat dari penggunaan lahan
cenderung tertumpuk, oleh karena itu kita wajib untuk menanggungnya; dan Komponen fundamental dari setiap lingkungan
seseorang adalah faktor geologi dan pemahaman tentang lingkungan yang
membutuhkan pemahaman yang luas dan apresiasi terhadap ilmu bumi dan terkait
dengan disiplin lainnya.
Dari beberapa konsep tersebut kita dapat memahami dan mengevaluasi kondisi
fisik dan mencari konsep mana yang sesuai dengan keadaan di lingkungan
Indonesia saat ini. Bila kita amati konsep kedua dan keempat memiliki
keterkaitan dengan keadaan dan fenomena-fenomena yang timbul di negara
Indonesia saat ini . Berikut alasan mengenai kedua konsep tersebut yang sesuai
dengan Indonesia.
Konsep Ke-2 :
“The earth is the only suitable habitat we have, and its resources are
limited.”
Bumi
satu-satunya tempat tinggal yang cocok bagi manusia, dan sumber didalamnya
terbatas.
Bumi adalah planet yang ditinggali manusia dan tempat yang paling nyaman
dimana semua ketersediaan kebutuhan manusia terdapat di bumi. Sumber dari
kebutuhan manusia di bumi dikatakan sebagai sumber daya alam. Seperti yang kita
ketahui terdapat dua macam sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable).
Sumber daya seperti hewan, air, hutan, maupun tumbuhan lain masuk kedalam
sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sedangkan yang termasuk sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui adalah hasil tambang seperti batubara, minyak
bumi, gas alam, dan lain sebagainya.
Namun permasalahan yang kini dihadapi adalah terbatasnya sumber daya alam
yang tersedia di bumi, mengingat kebutuhan manusia sendiri yang tidak terbatas.
Hal ini tidak saja terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
namun juga banyak pada sumber yang dapat diperbaharui dikarenakan manusia cenderung
mengeksploitasi sumber yang ada secara besar-besaran tanpa adanya upaya untuk
memperbaharui.
Seperti yang kini terjadi di Indonesia mengenai sumber yang dapat
diperbaharui namun keberadaannya menjadi sedikit adalah kayu. Indonesia sendiri
merupakan negara yang memiliki hutan terluas di dunia, namun hutan-hutan yang
ada mulai terancam gundul akibat ilegal
logging tanpa melakukan reboisasi. Banyak yang mengatakan bahwa semua yang
ada di bumi perlu dimanfaatkan dengan alasan hanya digunakan untuk kepentingan dan
kesejahteraan hidup manusia. Hal ini lama-kelamaan apabila tidak diperbaiki ada
kemungkinan bahwa kayu akan menjadi suatu yang langka di suatu hari.
Tidak hanya kayu, hampir semua sumber daya alam di Indonesia mengalami hal
yang sama apabila tidak ada yang berusaha untuk menjaganya. Karena walaupun
penggunaan cukup sekali, namun persediaan yang ada di bumi Indonesia lama
kelamaan tidak akan bertahan dan pasti akan habis. Selain itu, untuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui
menyebarannya tidak merata di penjuru Indonesia dan jumlahnya sangat
terbatas, sehingga ada kemungkinan bahwa
kita harus mencari atau membeli ke negara lain dan menjadikan kita sebagai
bangsa yang tidak mandiri.
Konsep Ke-4 :
“There have always been earth proccesses that are
hazardous to man. These natural hazard must be recognized and avoided where
possible, and their threat to human life and property must be minimied.”
Bumi
selalu melakukan aktifitas yang dapat membahayakan manusia, dan ancaman
tersebut harus diminimalkan.
Kawasan Indonesia memiliki potensi yang cukup besar berkaitan dengan
aktifitas endogenik karena Indonesia terletak dalam jalur “ring of fire”, dimana negara Indonesia dikelilingi oleh beberapa
gunung berapi yang keadaannya masih aktif dan ancaman ledakan gunung tersebut
dapat terjadi kapanpun. Keadaan ini masih ditambah dengan potensi gempa bumi
dan tsunami di Indonesia yang disebabkan letak negara ini berada di kawasan
pertemuan antara lempeng samudra dan lempeng benua. Namun Indonesia juga
berkaitan dengan aktifitas eksogenik yang berkaitan dengan aktifitas yang
terjadi di permukaan bumi.
Telah banyak dan sering kali peristiwa bencana alam terjadi di negara
Indonesia, sebagai contoh tsunami yang terjadi di bumi Aceh, Sumatera Utara
pada tahun 2004 silam. Tsunami yang disebabkan gempa bumi tektonik dengan
frekuensi 9,3 skala richter menelan ratusan ribu orang dan sampai saat ini
daerah Sumatera menjadi daerah berpotensi gempa bumi dan dapat menimbulkan
tsunami. Selain itu masih banyak bencana alam yang terjadi dengan daerah
potensi lainnya.
Tsunami timbul diakibatkan oleh aktifitas endogenik yaitu pergeseran
lempeng benua dan samudera yang akhirnya saling bertumbukan hingga terjadi getaran
yang kuat dan mengakibatkan timbulnya gelombang laut yang besar. Berkaitan
dengan peristiwa yang telah terjadi, terlihat jelas bahwa penduduk Indonesia
terancam dengan bencana alam yang terjadi dan hal tersebut merupakan aktifitas
bumi. Tidak hanya itu hasil yang diakibatkan oleh bencana alam ini pasti adalah
kerusakan dan dapat mengganggu kestabilan hidup penduduk yang menempati daerah
potensi bencana.
Namun dibalik itu semua, manusia sendiri dapat menimbulkan potensi yang
membahayakan eksistensi mereka di bumi. Kegiatan tersebut berkaitan dengan
aktifitas eksogenik berupa tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya. Faktor
utamanya adalah populasi dari penduduk Indonesia dan ketidaksadaran mereka
untuk ikut andil dalam pelestarian bumi pertiwi.
Dengan demikian, segala bentuk ancaman yang timbul akibat kegiatan dalam
bumi dapat kita minimalisir dan mencegahnya dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Memprediksi bencana alam kini dapat kita lakukan untuk mendeteksi
aktifitas bumi dan berkaitan dengan kondisi geologi Indonesia. Tidak hanya itu,
upaya kita dalam melestarikan bumi merupakan langkah utama agar bumi yang makin
tua tiap harinya dapat bertahan dengan berbagai peristiwa yang telah terjadi di
dalamnya.
Oleh karena itu, kita sebagai planner perlu menentukan upaya dan strategi
yang cocok dengan konsisi fisik lingkungan Indonesia agar kelangsungan hidup
manusia dapat berjalan sejajar dengan kelangsungan bumi kita. Hubungan timbal
balik lah yang mampu mengkondisikan bumi menjadi lebih baik. Setelah berbagai
sumber daya yang melimpah di bumi yang dapat kita nikmati demi kemakmuran
manusia, kita juga perlu menjaga dan melestarikan bumi sebagai tempat tinggal
manusia satu-satunya.
DAFTAR PUSTAKA
Keller, Edward A. 1978. Environment
Geology Second Edition. Ohio : Charles E. Merril Publishing Company
Colombus.
0 komentar: